Tak dipungkiri jika Galaxy S6 Edge
memang menggoda, namun harus diakui juga jika harga flagship ini lebih
tinggi dari yang lainnya. Namun bagi Samsung, hal itu bukanlah suatu isu
utama. Sebab tetap ada kalangan yang siap meminangnya.
Seperti diketahui, Galaxy S6 Edge versi 64 dibanderol Rp 12,5 juta. Jadi dengan harga premium tersebut Samsung tentu sadar bahwa perangkat ini menyasar niche market.
Soal angka penjualan pun tidak bisa dibandingkan dengan ponsel-ponsel kelas menengah atau bawah yang bisa terjual ratusan ribu unit di Indonesia. Karena menurut Andre Rompis, VP IT dan Mobile Samsung Indonesia, market segmen ponsel premium porsinya cuma 3%-4%.
“Tapi dibandingkan ponsel-ponsel menengah atau bawah, value yang diperoleh dari penjualan ponsel premium terbilang tinggi yakni mencapai 12% dari seluruh total penjualan ponsel Samsung,” ujar Andre, di hotel Raffles, Jakarta.
Tapi meski optimistis dengan penjualan Galaxy S6 Edge, Samsung tetap terlihat hati-hati. Hal itu bisa terlihat dari varian yang dirilisnya di Indonesia yang cuma mentok di kapasitas memori internal 64 GB. Padahal di negara lain Samsung menawarkan sampai kapasitas 128 GB untuk memori internalnya.
Namun Andre mengatakan soal varian 128 GB bukannya tak diboyong ke Indonesia. Ia menyebut keputusan memasukan varian 128 GB bergantung pada permintaan pasar Indonesia. Bila memang diminati barulah versi 128 GB dari Galaxy S6 Edge akan juga dipasarkan di Indonesia.
“Kami lihat dulu kemampuan konsumen (di Indonesia) untuk menyerap (Galaxy S6 Edge). Kami lihat demand-nya, bila memang responnya positif kemungkinan memboyong varian 128 GB semakin terbuka,” pungkas Andre.
0 Response to "Samsung Galaxy S6 Edge Dihargai Tinggi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.