Bisnis ponsel Motorola memang masih kalah jauh dari Samsung. Meski
demikian, Motorola cukup percaya diri untuk meramalkan kejatuhan Samsung
sebagai penguasa pasar ponsel dunia.
Demikian dikatakan Chief Operating Officer Motorola Rick Osterloh dalam sebuah wawancara,
"Setiap
tujuh tahun, orang yang ada di puncak pasar selalu tergeser. Dan kita
akan memasuki fase di mana orang-orang akan menyadari bahwa mereka tak
perlu membayar USD 600 untuk mendapatkan ponsel terbaik," ujar Osterloh.
Dalam
wawancara tersebut Osterloh juga secara tidak langsung mengatakan bahwa
nasib Samsung akan seperti Nokia dan BlackBerry, yang kehilangan posisi
puncaknya dan digeser oleh vendor ponsel lain.
Ia juga
mengatakan bahwa selama dimiliki Google, Motorola hanya berfokus di 10
negara Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan. Namun setelah jadi
milik Lenovo, mereka telah hadir di sekitar 50 negara, dan akan terus
berekspansi ke 10 sampai 15 negara lain pada tahun 2015 ini.
Selain
itu, akuisisi Motorola dari Google seharga USD 2,91 miliar atau sekitar
Rp 35 triliun (USD 1 = Rp 12.000), juga punya efek lain. Salah satunya
adalah Lenovo bisa merangsek naik ke posisi 3 di jajaran pangsa pasar
ponsel dunia.
Menurut IDC, pangsa pasar smartphone Lenovo sebesar
5,2%, berada di bawah Xiaomi dengan angka sebesar 5,3%. Tapi setelah
mengakuisisi Motorola dan pangsa pasarnya digabung, Lenovo menyalip
Xiaomi dengan market share 8,7%, hanya kalah dari Samsung dan Apple.
Pada
kuartal IV 2014 sendiri, Motorola mengapalkan ponsel sebanyak lebih
dari 10 juta unit. Itu meningkat 118% dibanding periode yang sama pada
tahun 2013.
Motorola: 'Raja' Samsung bakal Kehilangan Mahkota
Posted by Unknown
on Tuesday, February 10, 2015,
Add Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Motorola: 'Raja' Samsung bakal Kehilangan Mahkota"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.