Latest Updates

Xiaomi Sang Juru Selamat

http://images.detik.com/content/2014/11/14/317/xiaomi.jpgTingginya animo penjualan Redmi 1S di Indonesia tentu memberi harapan bagi Erajaya dan Trikomsel yang telah dipercaya Xiaomi untuk membantu penjualan secara offline. Apalagi dalam catatan keuangan terakhir, profit kedua distributor besar ini menukik tajam.

Meskipun mencatatkan keuntungan sebesar Rp 182,654 miliar hingga kuartal ketiga 2014, namun angka yang dibukukan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 23% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 238,029 miliar.

Sementara PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang membukukan keuntungan sebesar Rp 205,503 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2014 ini, anjlok 47% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 388,410 miliar

Kemudian yang menjadi pertanyaan, apakah dengan memasarkan ponsel Xiaomi secara offline lewat jaringan retail bisa mendongkrak kinerja keuangan para distributor ini. Mampukah Xiaomi menjadi sang juru selamat?

"Semoga saja demikian. Tapi yang perlu digarisbawahi, yang turun profit industri secara keseluruhan. Secara topline, ERAA kan naik sales-nya, dan Q3 kemarin kenaikannya cukup bagus," kata Djatmiko Wardoyo, Direktur Marketing & Communication Erajaya.

Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pemicu penurunan keuntungan ERAA dikarenakan naiknya biaya keuangan dimana biaya bunga mencapai Rp 124,358 miliar dan provisi Rp 5,278 miliar sehingga total beban keuangan Rp 129,636 miliar melesat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 62,616 miliar.

Laba usaha ERAA juga mengalami penurunan dari Rp 388,301 miliar di kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 378,209 miliar di kuartal ketiga 2014. Tentu Erajaya Group berharap banyak dengan dipasarkannya Xiaomi Redmi 1S di gerai ritel yang dikelola Erafone, Android Nation dan Teletama Artha Mandiri (TAM).
Sementara pemasok pendapatannya berasal dari penjualan telepon seluler dan tablet Rp 8,857 triliun, voucher elektronik (Rp 877,613 miliar), komputer dan peralatan elektronik (Rp 203,328 miliar), voucher fisik (Rp 227,121 miliar), aksesori (Rp 139,176 miliar), kartu perdana (16,265 miliar).

Sedangkan salah satu pemicu dari penurunan keuntungan Trikomsel sepanjang sembilan bulan pertama adalah beban keuangan yang mencapai Rp 369,261 miliar atau naik 70% dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 216,512 miliar. Porsi beban keuangan yang besar terletak pada beban bunga pinjaman sebesar Rp 326,069 miliar dan unrealized loss atas derivatif mencapai Rp 17,840 miliar.

Penjualan selama sembilan bulan pertama Trikomsel juga dipasok dari voucher isi ulang yang dikelola langsung sebesar Rp 262,521 miliar, telepon seluler (Rp 254,751 juta), dan lainnya (Rp 5,845 miliar). Sedangkan penjualan telepon seluler dari entitas anak usaha sebesar Rp 5,618 triliun dan voucher isi ulang sebesar Rp 1,962 triliun.

Evy Soenarjo, Direktur Ritel Trikomsel, juga berharap Xiaomi bisa mendorong kinerja keuangan perusahaan."Xiaomi merupakan produsen smartphone yang luar biasa dan kami optimis dengan kemampuan produk yang tinggi dan harga yang menarik, produk ini akan dapat diterima dan memberikan kepuasan kepada para pelanggan kami di seluruh Indonesia," ujarnya.

Trikomsel rencananya mulai memasarkan Xiaomi Redmi 1S melalui jaringan gerai ritel yang dimiliki seperti OkeShop, Global Teleshop dan Android Land. "Kami juga yakin hadirnya Xiaomi Redmi 1s di jaringan ritel kami akan membuat banyak pecinta gadget bergembira karena akan semakin mudah mencari produk-produk Xiaomi di sini," pungkasnya.

0 Response to "Xiaomi Sang Juru Selamat"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.