Flappy Bird, 'Mati' Karena Diburu

 

Flappy BIrd (ilustrasi/detikinet)

Jakarta - Membicarakan game populer tidak akan lepas dari yang satu ini, Flappy Bird. Sempat sangat fenomenal, namun seperti game mobile lainnya, akhirnya tenggelam.

Yang menarik, tak seperti game lain yang perlahan meredup karena ditinggalkan para penggemarnya, Flappy Bird justru berhenti terbang karena banyak yang ketagihan dan memburunya.

Popularitas Flappy Bird malah membuat penciptanya, Dong Nguyen tidak senang. Developer asal Vietnam ini memutuskan untuk membunuh game yang telah melambungkan namanya.

"Maaf penggemar Flappy Bird, saya akan melenyapkan Flappy Bird. Saya tak bisa mengontrolnya lagi," ucap Nguyen kala itu.

Bukannya merasa senang gamenya dimainkan banyak orang, dia mengaku hidupnya menjadi kacau sejak media memberitakan game hasil iseng-isengnya tersebut.

Nguyen memang terkesan tidak siap dengan kesuksesan mendadak Flappy Bird, meski penghasilan yang didapatnya mencapai Rp 600 juta sehari dari iklan di game itu. Ia pun jarang mau diwawancarai, apalagi difoto.

Tak lama setelah ditarik dari Google Play Store dan Apple AppStore, popularitas Flappy Bird ternyata belum surut. Sejumlah pengguna bahkan memanfaatkannya dengan menawarkan ponsel 'isi' Flappy Bird seharga Rp 9 jutaan!
Ada lagi yang lebih gila. Salah seorang penggemar game ini membuat petisi di internet, meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk turun tangan langsung menyelamatkan Flappy Bird.

"Game ini mengalami kematian mendadak. Menyebabkan banyak orang kehilangan kesempatan untuk memainkannya di perangkatnya," demikian penggalan surat kepada Obama yang hingga kini tidak pernah mendapat respons dari Gedung Putih.

Belakangan, perlahan para penggemarnya sudah mulai bisa 'move on' dari si burung bertampang jelek tersebut. Karena di dunia game, ada banyak permainan baru bermunculan dan dengan cepat menarik perhatian mereka.

Baru-baru ini, Dong Nguyen mencoba menghidupkan kembali Flappy Bird. Bekerjasama dengan Amazon, akan hadir Flappy Bird versi terbaru secara ekslusif untuk pengguna perangkat Android yang dijual Amazon.

Meski demikian, banyak yang meragukan. Apakah masih akan sepopuler dulu?